Sabtu, 17 Maret 2012

Pola Tidur Salah Berpengaruh pada Kesehatan


TIDUR masih menjadi sarana paling efektif untuk memulihkan kebugaran tubuh. Rasa letih setelah beraktivitas secara alami akan hilang dengan beristirahat di penghujung hari. Tahukah, tidur sebenarnya lebih dari sekedar pereda lelah; tidur ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang.
Kebutuhan tidur setiap orang bervariasi. Namun secara umum, orang dewasa yang sehat akan terjaga selama 16 jam dan membutuhkan rata-rata enam hingga delapan jam tidur malam.
Pola Tidur dan Kesehatan
Diperkirakan, kurang tidur berdampak pada keseimbangan hormon ghrelin dan leptin dalam tubuh. Gangguan pada sirkulasi kedua hormon yang mempengaruhi nafsu makan itu membuat seseorang rawan kelebihan berat badan atau obesitas.
Sedikit berbeda pada kaum adam, kasus kurang tidur menyebabkan perempuan lebih rentan terhadap kenaikan berat badan. Adalah para peneliti di Finlandia yang mengungkap bahwa masalah tidur, seperti sulit tidur dan terjaga di malam hari, membuat berat badan wanita cenderung naik lima kilogram.
Kebiasaan tidur yang buruk, menurut penelitian baru dari Belanda, juga membuat kerusakan pada regulasi metabolisme tubuh. Para peneliti menemukan bahwa dengan hanya selama empat jam dalam sehari, kadar insulin pada tubuh turun hingga 25 persen. Resistensi insulin dapat menyebabkan diabetes tipe 2 (ketidakmampuan untuk menggunakan insulin untuk mengontrol glukosa dari makanan).
Dengan tidur selama delapan jam, tubuh memperbaiki diri dari kerusakan yang disebabkan oleh stres, sinar ultraviolet dan eksposur berbahaya lainnya. Secara alami, sel-sel dalam tubuh membentuk molekul-molekul protein pada sel tubuh diperkuat saat seseorang tidur.
Tidur terlalu sedikit - atau terlalu banyak - juga akan menimbulkan timbunan lemak pada perut pada mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Waktu tidur yang kurang dari lima jam atau lebih dari delapan jam dapat menyebabkan akumulasi lemak perut yang lebih besar atau "visceral" lemak. Temuan, oleh para peneliti di North Carolina ini, mengesampingkan faktor penyebab timbunan lemak lainnya, seperti asupan kalori, kebiasaan olahraga dan merokok.
# dari berbagai sumber
www.suaramerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar